Friday, April 11, 2008

si kain putih

Si kain putih
Kala disuluh cahaya dunia
Tangisan suaranya memecah alam
Gembira
Ingin bertemu sang ratu
Yang melahirkan.

Namun
Kemunculan si kain putih
Bukanlah kedatangan yang diundang
Melainkan
Sebuah kesusahan, ketakutan
dan ancaman.

Entah apa dosanya
Si kain putih dibiar kaku
Kesejukan
Di lorong-lorong kotor
Dalam timbunan sampah
Di tepian parit
Di rumah tak berpenghuni
Dalam kejelekan apungan najis.

Oh
Kasihan Si kain putih
Pucat wajahnya
Ketar tubuhnya menggigil
Menahan tikaman dingin yang mencucuk
Tembus ke tulang
Ke jantung.

Kaku si kain putih kaku
Tidak bernadi
Tubuhnya kian berbau
Dimamah ulat
Memutih
Dihurung berenga.

“Menyedihkan”
“Siapa yang begitu kejam?”
“Binatang!”
Lontaran suara protes bergema
Membantah kezaliman
dan
kebinatangan.

Insan-insan di sisi
Hanya mampu meratapi
Pemergian si kain putih
Yang tragis.

No comments: